Rabu, 16 Juli 2014

Hey You There!

Lama tidak melihat wajahnya. Nyaris sebulan mungkin.
Sampai aku lupa bagaimana lekuk wajahnya, senyumnya, dan matanya yang menghanyutkan.
Hari-hari berlalu. Hanya mendengar kabarnya saja, tapi tak melihat wujudnya.
Awalnya rindu, sangat rindu. Tapi lama-kelamaan aku terbiasa.

Awal-awal aku selalu berharap "semoga hari ini ketemu kamu!" 
Lalu setelah beberapa lama aku gak tau lagi gimana rasanya deg-degan ketemu kamu dan gimana rasanya rindu sama kamu.

Sampai tiba-tiba aku dapat kabar dia akan berkunjung. Ah senangnya!
Beberapa menit setelah mendengar kabar, aku menuju pagar.
Membuka kunci, dan menunggu.

Menunggu beberapa menit, jantung ku semakin kencang berdetak. Melihat kanan kiri mencoba mengenali sosok nya lagi. Waktu itu sudah malam, jadi aku harus melihat dengan seksama.

Dan dia muncul. Aku tersenyum, nyaris tertawa bahkan. Dari kejauhan, walaupun gelap, ak tau dia juga tersenyum, dan juga nyaris tertawa.
Ah iya, malam itu hujan rintik-rintik. Entah mengapa langit tak senada dengan hati ku malam itu.

Sedikit basa-basi. Lalu kami duduk. Tidak terlalu jauh jarak nya, karna ruangan nya juga tidak besar.

Dia menanyakan kabarku, lalu ku jawab singkat. Gak mau menunjukkan sorak-sorai di hati ku.
Lalu berganti aku yang bertanya kabarnya. Dia mulai berbicara banyak.
Dan saat memperhatikannya saat berbicara, aku masih saja takjub. Pipi nya yang kemerahan, senyumnya yang meluluhkan, dan matanya yang menghanyutkan, masih sama. Aku tersenyum mendengar setiap kata yang dia lontarkan, sambil sesekali tertawa kecil.
Ya ampun, dia tampan sekali hari ini. 

Lalu dia pergi.

Beberapa jam kemudian aku bertemu lagi dengan nya. Masih saja, kagum dengan semua yang ada padanya. Masih saja, tertawa dengan omongan nya yang terdengar spontan, ciri khas nya.

Hari itu, ingin rasanya merangkum semua yang ada di hati dan pikiran.
"Kamu terlihat ..... Seperti biasanya" (selalu mengaggumkan)

Hey you there, you should  know how loveable you are.

Jumat, 04 Juli 2014

Fake

He is fake. Like, every little things in him is fake. I don't even know how could i adore that kind of person.
Dari semua hal-hal yang aku tangkap, Dia seharusnya punya seseorang untuk mengungkap semua tentang dia. The real him.
I wanna be that person. Tempat dia mencurahkan semuanya. Tempat dia mengungkap semua kebohongan-kebohongan nya.
Aku gak akan nge-"judge", gak akan.
Aku cuma pengen dia sadar kalau setiap kebohongan yang dia ungkapkan dan perbuat akan sedikit demi sedikit hancurin hati dia, hancurin diri dia.

Kamu, ini bahkan belum terlalu lama aku ketemu kamu, belum terlalu lama aku kenal kamu, belum terlalu lama aku punya perasaan sama kamu. Tapi, semua hal palsu tentang kamu jadi semakin memuakkan.
Kamu, cuma butuh seseorang buat bikin kamu kuat. Bikin kamu sadar kalo kamu harus mulai buat jadi orang yang terbuka.

They're not going to hate you. If they do, i'll be beside you.

Look dear, i'm not going to hurt you, i'm not going to judge you, i'm not going to break you down. Can you please let me in? I'll try to fix you.

You should know how much i love you, how much you mean to me.
I'm not gonna say anything to make you believe.

Love needs actions, not bullshits.

Rabu, 02 Juli 2014

HARI INI

Terkesima gara-gara satu film dari novel best seller yang di elu-elu kan banyak orang. 
Seperti biasa, selalu ada hal baru dan pelajaran baru setiap menonton satu film bagus dan menyentuh.
Hal yang paling aku suka dari film yang baru saja aku tonton adalah cara si cowok menatap si cewek. it sounds cliche, i know. Tapi aku yakin, tadi satu bioskop juga ikut senyam-senyum waktu lihat si cowok "flirting" sama si cewek.

Aku orang yang suka memandang langsung ke mata seseorang. Karna beberapa orang gak sadar kalau sebenarnya mereka punya mata yang indah. Dan, well, beberapa orang gampang grogi kalau di lihat langsung ke mata.

Hari ini, aku sedang bertanya-tanya ke diri sendiri. "Jatuh cinta" akhir-akhir ini yang aku bicarakan sebenar nya mengarah kemana. Karna, "jatuh cinta" itu macem-macem.
Dan aku masih menerka-nerka, aku beneran jatuh cinta atau hanya kagum sesaat.

Tapi, hal-hal yang aku tulis tempo hari emang bener-bener aku rasain kok. Aku gak mengada-ngada. Setiap orang punya drama nya masing-masing. Aku sedang dalam drama ini, dimana aku pemeran utama nya dan berharap dia menjadi peran utama juga, satu hari nanti.

Hari ini, aku masih memantapkan diri untuk menjauh, masih menyadarkan diri bahwa kali ini semua gak akan berjalan sesuai kemauan ku.
Hari ini, segelas Green Tea Latte favorit jadi penjelas bahwa semuanya (pasti) akan baik-baik aja.


Di balik semua hari ini, sebenarnya ada satu hal yang terus-menerus mengganggu dan memaksa untuk di ketahui.

Hari ini, bagaimana hari kamu?

 

Selasa, 01 Juli 2014

And I met you

 

Senyumnya. itu hal pertama yang bikin aku berdebar-debar.
Lalu setelah beberapa kali bertemu, aku baru sadar mata nya juga indah.
Berair, seperti hendak menangis. Tetapi setelah semakin lama aku lihat, ternyata mata nya menghanyutkan. Membuat aku ingin terus menerus menatap langsung ke kedua mata itu.
Ada yang janggal pada dirinya, dan nyaris semua orang menyadari nya.
Dia bukan sosok yang hangat, tetapi sikap nya membuat ku ingin bersikap hangat kepadanya. 
Tapi, ada penolakan dalam dirinya. Dia menolak untuk menyadarinya.
Dia menolak untuk terlihat janggal, dia menolak semua orang untuk masuk lebih dalam ke hidupnya, dia menolak untuk membuka semua isi hati nya.
Hal-hal itu yang bikin aku ingin "memperbaiki" nya.


Aku ingin tau bagaimana rasanya memegang tangannya, menikmati tawanya, mendengar lelucon nya, mendengar keluh nya, mendengar tangis nya, memandang kedua mata nya, merasakan kebahagiaan nya dan merengkuh nya setiap kali dia tersakiti.

Aku hanya ingin berada disana, bersama nya, di setiap hal yang dia lakukan dan rasakan. Aku ingin berada di sana, meluangkan waktu-waktu senggang ku hanya untuk memastikan bahwa dia tidak sendiri dan hidup nya baik-baik saja.

Tetapi, semakin kesini, semakin aku tau kalau itu sulit. Aku bukan ingin menyerah karena aku tidak mampu. Tapi aku ingin menyerah, karena seberapa besar pun kekuatan ku dan keinginan ku untuk "memperbaiki" nya, itu tidak akan pernah cukup untuk nya. Aku tidak akan pernah pantas buat selalu ada di sana bersama nya.

Jadi mulai saat ini, aku hanya akan menunggu sampai ada seseorang yang jauh lebih pantas untuk ada disana bersama nya melalui semua hal-hal yang ingin aku lakukan untuk nya. Aku hanya akan menonton dari sini, memastikan bahwa dia baik-baik saja dan menajalain hidupnya dengan baik.

Dear you,
Kamu punya senyum yang manis, kamu punya bahu yang terlihat nyaman untuk di sandari, kamu punya tatapan yang menghanyutkan. 
Kamu indah, sebagai diri kamu sendiri.
Kamu, bikin aku jatuh cinta. Jatuh cinta sendiri, berharap sendiri, dan melupakan sendiri tanpa satu orang pun yang tau.